
Joan of Ingelheim, itu seharusnya namanya.
Ibunya seorang perempuan Saxon, dulu dianggap kafir, karena menyembah dewa pagan.
Bapaknya, seorang Kanon di Ingelheim, semacam ketua pendeta.
Ibunya menyamankan anaknya, Bapaknya membunuh mereka pelan-pelan.
Kalau saja anda pernah membaca buku berjudul Pope Joan, pasti anda tau siapa yang sedang saya maksud.
menurut cerita simpang siur, ia, si Joan, menyamar menjadi laki-laki, berangkat dari biarawan di Fulga, kemudian menjadi paus John, atau dikenal sebagai Paus John VIII.
saya hanya membaca bukunya, sebuah fiksi,
berdasar telusur histori yang tentunya bukan harga mati.
disana digambarkan dengan begitu jelas, bagaimana peran perempuan di 'dark age'
masa dimana viking masih ada, membantai, membunuh,
dimana para pastur, kanon dan mata rantai gereja masih 'nyeleneh'
masa dimana pengadilan lebih memihak pada yang mau bersumpah atas nama Tuhan daripada melihat fakta dan bukti.
tentunya bukan masa yang menyenangkan untuk perempuan,
ketika tugasnya, murni hanyalah sebagai tabung keturunan.
perempuan, pada masa itu,
tidak boleh membaca, tabu..
tidak boleh mengetahui terlalu banyak, perempuan itu jelmaan bujukan setan,
dan karena keturunan hawa, yang memakan buah pengetahuan di Eden, maka dia menjadi yang bersalah atas segala kutuk dan kesialan dalam rumah.
tapi lihatlah, Joan, berbeda,
dia ingin tahu, tentang bahasa Yunani, codex-codex dalam bahasa Latin,
mendalami ayat kitab suci, bukan menghafal,
dia, brilian..
dan dia terbatasi.
dia selamat dari pembantaian.. itu cerita di tengah buku.
sekitar halaman ke 300,
menyamar sebagai kakaknya yang tewas dibantai Viking, John.
kemudian hidup sebagai biarawan Fulga, menjadi yang ter-cemerlang disana.
dia, jatuh cinta,
pada laki-laki yang matang dimatanya.
seorang Count,
yang sama berpandangan terbukanya dengan dia.
dia menjadi Paus,
Tidak main-main, ia adalah Pope John ke 8, kata buku itu.
dan ketika Petrus Hispanus terpilih menjadi paus pada 1276, dia membetulkan urutan kepausan dibawah nama John, dia merubah, dari namanya, Pope John XX, menjadi Pope John XXI.
lalu, ia melahirkan, seorang bayi yang mati sebelum mengenalnya,
pada konvoi kepausan, di rute st.Peter ke Lateran, melalui rute suci, Via Sacra,
yang sekarang dihindari untuk dilewati.
dulu, ada patungnya,
lalu dipotong menjadi patung dada untuk orang suci yang lain.
ya, memang dia kabarnya hanya menjadi paus selama dua tahun saja,
tapi bukankah itu prestasi?
well, the dark age,
siapa yang mau hidup di masa itu?
sumber :
Kalo mau baca novelnya disini ya??,